Pascasarjana UNWAHA Sosialisasikan Field Study: Penguatan Sinergi Akademik dan Praktik Lapangan

Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (UNWAHA) Jombang mengadakan kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Field Study sebagai bagian dari persiapan akademik mahasiswa dalam menghadapi pembelajaran berbasis pengalaman lapangan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Pascasarjana UNWAHA dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta jajaran pengelola program studi.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada mahasiswa terkait mekanisme, tujuan, dan luaran dari kegiatan field study, yang menjadi salah satu bagian penting dalam kurikulum Magister PAI. Kegiatan ini menandai komitmen Pascasarjana UNWAHA dalam menjembatani teori akademik dengan praktik nyata di lapangan pendidikan.

Direktur Pascasarjana UNWAHA, Dr. Saihul Atho Alaul Huda, M.Pd.I., dalam sambutannya menegaskan pentingnya field study sebagai bentuk implementasi dari pembelajaran yang kontekstual dan berbasis realitas sosial keagamaan. “Kita tidak hanya ingin melahirkan lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga yang peka terhadap kondisi nyata dan mampu memberikan solusi atas persoalan pendidikan Islam di masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Magister PAI, Dr. Muhammad Iqbal Nashrullah, M.Pd., menyampaikan paparan teknis mengenai tahapan pelaksanaan field study, mulai dari pemilihan lokasi, penyusunan proposal kegiatan, hingga penyusunan laporan akhir. Ia juga menekankan pentingnya etika akademik, komunikasi profesional, dan dokumentasi dalam setiap proses kegiatan lapangan.

Antusiasme mahasiswa tampak melalui sesi diskusi yang interaktif. Mereka menyambut baik program ini sebagai peluang untuk memperluas wawasan serta membangun jejaring keilmuan dan kelembagaan dengan institusi-institusi pendidikan di luar kampus.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pascasarjana UNWAHA semakin menunjukkan keseriusannya dalam mencetak lulusan Magister Pendidikan Agama Islam yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tetapi juga adaptif dan kontributif di berbagai lini kehidupan sosial-keagamaan